Minggu, 22 Februari 2015


 

Berharap ingin meningkatkan kemampuan putranya dalam bermain piano, seorang ibu mengajak putranya ke sebuah konser maestro piano ternama, Paderewski. Setelah mereka duduk, si ibu melihat seorang temannya di antara penonton dan bangkit dari tempat duduknya untuk menyapa temannya itu. Melihat kesempatan bagus untuk menyelidiki rasa penasarannya akan gedung konser itu, si anak juga berdiri dan mulai berjalan keluar menuju sebuah pintu bertanda, “Dilarang Masuk!”

Waktu lampu-lampu di dalam gedung mulai dipadamkan dan konser akan segera dimulai, si ibu kembali ke tempat duduknya dan mulai menyadari kalau putranya menghilang. Tiba-tiba, tirai panggung terbuka dan lampu sorot diarahkan ke panggung yang megah. Si ibu kaget bukan kepalang begitu melihat putra kecilnya tengah duduk di depan piano, dan dengan tenangnya memainkan musik “Twinkle, Twinkle Little Star”.

Pada saat itu, sang maestro mulai keluar panggung, dan cepat melangkah menuju piano lalu berbisik di telinga anak kecil itu. “Jangan berhenti. Tetaplah bermain.” Lalu, dengan mencondongkan badannya ke depan, Paderewski menjulurkan tangan kirinya dan mulai memainkan nada bass. Segera tangan kanannya terjulur ke sisi lain anak kecil itu dan menambahkan nada obbligato (nada-nada panjang yang mengiringi melodi). Bersama-sama, sang maestro dan pemain pemula itu mengubah situasi yang kacau-balau menjadi pengalaman kreatif yang memikat. Dan para penonton tampak terpesona.

Apa pun situasi yang kita hadapi dalam hidup ini, betapa menyakitkan dan menyedihkan keadaan itu, Sang Maha Kuasa akan selalu menyertai dan berbisik dalam jiwa kita, “Jangan berhenti, tetaplah bermain.”

0 komentar :

Posting Komentar